Explorepreneur 2025, sebuah acara talkshow dan bazar yang dirancang untuk mengintegrasikan komunikasi digital dan kewirausahaan kreatif dalam industri pariwisata. Explorepreneur 2025 bertema “Pemanfaatan Industri Pariwisata Melalui Komunikasi Digital dan Kewirausahaan Kreatif”, digelar 14 Januari 2025, di Lobby kampus 1 Usahid.
Acara ini bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa, pelaku usaha, dan komunitas lokal mengenai strategi digital dalam mempromosikan destinasi wisata lokal sekaligus menciptakan peluang usaha berbasis budaya. Para peserta juga akan diajak untuk memahami pentingnya storytelling dalam membangun identitas pariwisata yang menarik dan kompetitif.
Explorepreneur 2025 dibuka secara resmi oleh Rektor Usahid, Prof. Dr. Giyatmi, M.Si, Acara di isi dengan Talkshow & Diskusi Panel juga ada Bazaar Kewirausahaan. Acara ini akan memberikan: Inspirasi bagi peserta untuk menciptakan peluang usaha berbasis budaya local; Strategi praktis memanfaatkan media digital sebagai alat promosi pariwisata dan Kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para ahli yang berpengalaman di bidangnya.
Talkshow menghadirkan narasumber yaitu; Ismayanti, S.Tr.Par., M.Sc.(Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sahid sekaligus praktisi pariwisata) dan Muhammad Tajuddin (Content Creator Traveler). Ismayanti yang berpengalaman dalam pengembangan destinasi pariwisata berbasis budaya local, berbagi tips tentang bagaimana sektor pariwisata dapat menjadi pilar pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sementara, Tajuddin mengupas strategi storytelling dan branding digital untuk mempromosikan destinasi wisata lokal ke pasar global. Sesi Talkshow ini dipandu oleh Dosen Fikom Usahid, Daesy Ekayanthi, S.Pd., M.Si.
Ketua pelaksana, Diana Putri Pratama, menyampaikan, “Kami berharap Explorepreneur dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk berinovasi dalam pariwisata kreatif, mempromosikan budaya lokal, dan menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan”. Acara ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8) serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12).
