POTRET KADAR GLUKOSA DAN UREA DARAH SEBAGAI INDIKATOR STATUS KESEHATAN DAN NUTRISI KAMBING PERANAKAN ETAWA DI PUSAT PENGEMBANGAN KAMBING PERANAKAN ETAWA DI KABUPATEN BANYUMAS
DOI:
https://doi.org/10.36441/snpk.vol3.2024.298Keywords:
kambing PE, kadar biokimia darah, status kesehatan, status nutrisiAbstract
Kambing Peranakan Etawa (PE) merupakan salah satu jenis kambing lokal yang banyak dibudidayakan di Indonesia, karena memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis lainnya pada produksi daging, susu, mudah beradaptasi, tahan penyakit dan penampilan yang khas. Banyumas merupakan salah satu daerah pusat pengembangan kambing PE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan dan nutrisi Kambing PE di pusat pengembangan kambing PE di Banyumas melalui uji Biokimia darah (glukosa dan Urea Darah). Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan menjadikan Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas sebagai sentra pengembangan. Sebanyak 40 ekor kambing PE laktasi dari empat kelompok ternak yang berbeda, diambil sampel darah 3 ml kemudian dianalisis secara spektrofotometer. Evaluasi dilakukan melalui uji kadar biokimia darah (kadar glukosa dan urea darah). Kadar glukosa dan urea darah memiliki perbedaan yang signifikan P<(0.05) antar kelompok ternak, dengan kadar glukosa tertinggi 70.56 ± 4.33 mg/dl, terendah 37.89 ± 3.53 mg/dl, sedangkan untuk urea darah tertinggi 60.83 ± 8.93 mg/dl, terendah 50.83 ± 5.64 mg/dl. Hasil kadar biokimia darah masih dalah rentan standar kambing normal.