PEMANFAATAN TEKNOLOGI FOTHOVOLTAIC SURYA PADA KAWASAN AGRO-WISATA-HALAL (STUDI KASUS: MULYAHARJA & RANCAMAYA, BOGOR)
DOI:
https://doi.org/10.36441/snpk.vol1.2022.51Keywords:
agro-wisata, emisi-karbon, energi-terbarukan, iradiasi-matahariAbstract
Dampak perang Rusia dan Ukraina mencakup di bidang energi, karena Rusia terkena sanksi sebagai
penghasil minyak dan gas dalam jumlah besar. Transisi ke Energi Baru Terbaru pun digaungkan oleh
sejumlah negara untuk mengurangi ketergantungan pada produk hidrokarbon Rusia. Untuk memanfaatkan
potensi energi terbarukan energi surya tersebut, dikenal 2 (dua) macam teknologi yaitu: (i) Teknologi
energi surya photovoltaic, dan (ii) Teknologi energi surya termal. Di sisi lain, permintaan energipun
meningkat terjadi di kawasan wisata terutama pada daerah-daerah dengan kondisi iradiasi matahari yang
tinggi. Oleh sebab itu kombinasi energi berbahan bakar fosil dan panas surya menjadi alternatif strategi
bagi Pengelola Wisata. Namun demikian, kebutuhan energi yang dibantu tenaga surya belum banyak
digunakan di kawasan wisata, karena banyak hambatan antara lain tingginya biaya investasi teknologi
surya. Tujuan penelitian: (i) Menginventarisasi komponen-komponen penting dan dibutuhkan dalam
pemanfaatan teknologi photovoltaic; (ii) Membuat desain dan merekomendasikan Pusat Listrik Tenaga
Surya untuk konsumsi daya skala kecil dengan teknologi photovoltaic pada kawasan agro-wisata-halal.
Penelitian dilakukan dengan tiga tahapan, tahap-1 mengiventarisasi data menghitung Kebutuhan Daya
Listrik dan Kebutuhan Panel Surya. Tahap-2 menentukan Penggunaan dan Kapasitas Baterai. Tahap-3
menentukan Inverter dan Solar Charge Controler (SCC). Analisis yang digunakan perhitungan
matematik. Desain PLTS konsumsi daya skala kecil dengan teknologi photovoltaic pada kawasan Agro
Wisata dengan beban 3.500 Watt di lokasi agro-wisata, diperlukan peralatan sebagai berikut: (i) Panel
surya sebanyak 30 buah (Wp = 35 Wp); (ii) Baterai sebanyak 74 pcs; (iii) Inventer sebesar 700 watt, serta
(iv) SCC sebanyak 30 buah (10 A).