PEMBUATAN BUBUK JUS TOMAT BEEF DENGAN METODE FOAM MAT DRYING
DOI:
https://doi.org/10.36441/snpk.vol3.2024.293Keywords:
jus tomat, kadar air, pengeringan, pengeringan busa, rendemenAbstract
Tomat merupakan produk hortikultura yang mudah rusak. Tingginya kadar air dari tomat juga, yaitu sekitar 93 - 95%, menyebabkan tomat menjadi mudah rusak. Pengeringan tomat menjadi bentuk bubuk merupakan metode pengawetan yang paling umum. Pada saat ini, banyak metode pengeringan yang digunakan dalam membuat bubuk buah, salah satunya adalah foam mat drying. Pengeringan busa (foam mat drying) merupakan metode pengeringan dengan cara membuat bahan pangan menjadi busa terlebih dahulu dengan cara memberikan zat pembuih. Metode pengeringan busa (foam mat drying) merupakan salah satu metode pengeringan dengan teknologi yang lebih sederhana dan biaya yang lebih murah. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh suhu pengeringan dan konsentrasi maltodekstrin untuk menghasilkan bubuk tomat dengan mutu yang baik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan analisis deskriptif. Jus tomat yang telah dipisahkan dari biji dan ampas tomat kemudian dikocok dengan maltodekstrin sebanyak 15%, 20%, dan 25% (b/b) menggunakan mixer selama 2 menit. Hasil pencampuran tersebut kemudian dicampurkan dan dikocok dengan busa putih telur sebanyak 5% (b/b) menggunakan mixer selama 10 menit. Larutan yang dihasilkan kemudian dikeringkan menggunakan food dehydrator pada suhu 55, 60, dan 65 °C selama 2 jam. Pada penelitian ini, hasil terbaik terdapat pada perlakuan suhu pengeringan 65 °C dan konsentrasi maltodekstrin 25% (b/b) dengan kadar air sebesar 4,33% (bb) dan rendemen sebesar 11,01%.