MODEL KEMITRAAN PHBM PADA OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.36441/snpk.vol3.2024.216Kata Kunci:
LMDH, PHBM, Perhutani, Pariwisata, Wisata AlamAbstrak
Kabupaten Bogor memiliki potensi yang baik agar hutan dikelola menjadi destinasi wisata alam dengan pola kerjasama kemitraan dengan Perum Perhutani. Salah satu contoh pengelolaan dan Pembangunan hutan yaitu dengan model Kerjasama/kemitraan dengan Masyarakat desa hutan. Potensi alam yang dimiliki tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik dimungkinkan akan mendatangkan manfaat terhadap perekonomian Masyarakat sekitar dan meningkatkan peran serta Masyarakat dalam upaya menjaga hutan dengan tujuan untuk menjadikan hutan sebagai sumber pendapatan Masyarakat lokal sekitar hutan. Pola kemitraan antara perum perhutani melalui KPH Bogor dengan Masyarakat ini membuat warga disekitar hutan dapat mengelola hutan menjadi destinasi wisata yang nantinya akan menghasilkan perekonomian untuk warga lokal disekitar destiansi wisata yang lebih dikenal dengan sebutan PHBM (Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat ). Tujuan penelitian ini dilakukan antara lain untuk mengetahui bagaimana pola pengelolaan hutan menjadi objek wista, untuk mengetahui bagaimana peran dan partisipasi LMDH dalam mengelola objek wisata dan untuk mengetahui bagaimana persepsi wisatawan yang mengunjungi objek wisata alam di Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data primer dan sekunder, observasi, dokumentasi, wawancara dan studi literatur. Data dianalisa menggunakan model interaktif. Hasil menujukan terdapat 25 objek wisata hasil dari kemitraan program PHBM dengan LMDH. Legalitas ditunjukan dari Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 682/KPTS/DIR/2009 bulan Juni. 2009 tentang Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM PLUS). Pelaksanaan pengelolaan objek wisata dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dibuat antara Perhutani dengan LMDH.