Melangkah Bersama: Universitas Sahid Jakarta Menyongsong Kampus Bebas Kekerasan Seksual

Loading

Dalam era pendidikan yang semakin berkembang, Universitas Sahid Jakarta (USAHID) memegang teguh komitmennya untuk menjadikan kampus bukan hanya sebagai pusat pembelajaran, tetapi juga sebagai tempat yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.

Kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi telah menjadi perhatian serius. Dengan melihat angka alarm dari Kemendikbud Ristekdikti, dimana pada tahun 2022 tercatat lebih dari 2.200 kasus kekerasan seksual di Indonesia, 67% diantaranya terjadi di perguruan tinggi. Fenomena mahasiswa yang tidak menyadari status mereka sebagai korban atau pelaku, kurangnya tempat untuk meminta pertolongan, dan kepercayaan rahasia yang minim, memicu pembentukan Satuan Tugas Pencegahan & Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) dan Pos Sahabat Perempuan dan Anak (Pos SAPA) di Universitas Sahid.

Dalam upaya menanggulangi permasalahan ini, Universitas Sahid menggelar seminar yang diselenggarakan pada Kamis, 11 Januari 2024 di lobby Universitas Sahid jalan Prof. Supomo No. 84 Tebet Jakarta Selatan, dengan tema “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dalam Ruang Lingkup Perguruan Tinggi.” Menghadirkan narasumber yang kompeten yaitu

Ika Putri Dewi, S.Psi – Psikolog Senior Yayasan Pulih; Azimah Subagijo, S.Sos., M.Si., MBA – Ketum Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi; Pebi Sukamdani – Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud RI dan Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si – Ka.Satgas PPKS UNJ. Seminar ini bukan sekadar acara, tetapi sebuah panggung untuk memahami isu kekerasan seksual secara mendalam, yang akan memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai hak-hak korban, tindakan preventif yang dapat diambil dan peran aktif Civitas Akademika untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dari kekerasan seksual.

Seminar PPKS diawali dengan Penandatanganan MOU antara USAHID, Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi dan Yayasan Pulih. Dengan menggandeng berbagai instansi, USAHID ingin menciptakan pendekatan holistik yang melibatkan aspek psikologis, sosial dan hukum untuk secara efektif mencegah dan menangani kekerasan seksual di lingkungan kampus. Dilanjutkan dengan Pelantikan Satgas PPKS USAHID oleh Rektor didampingi Ka. LLDIKTI Wilayah III dan Deputy Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementrian PPA RI dengan pemakaian jaket dan penyematan PIN Satgas PPKS.

Satgas PPKS terpilih melalui proses seleksi yang panjang, dimulai dari seleksi berkas, pelatihan LMS dari Kemendikbud, uji public dan wawancara. Satgas PPKS terdiri dari unsur Dosen, Tendik dan Mahasiswa sesuai aturan yang ditetapkan LLDIKTI Wilayah III Kemendikbud RI. Satgas PPKS USAHID yang dilantik 17 orang yaitu Dr. Dessy Sunarsi, SH.,MM (Ketua); Sri Nursanti, S.Sos., M.Si (Sekretaris) dengan anggota dari unsur Dosen – Dr. Gloria Angelika, S.Pd., M.Si; Hamidatun, S.Tp., M.Si; Dewi Gita Kartika, S.Tr. Par., M.Par; Dra. Nurul Haniza, M.Si; Yusia Wulandari, ST., M.Sc dan anggota dari unsur mahasiswa – Muhammad Ardan; Muhammad Adhi Pranata; Siti Josinta Malik; Ripat Abdurahman; Rabbani Qariansyah; Halimah Tusa’diyah; Ailsa Mustika; Shavira Hasanah; Siva Oktaviani; Firda Silta Maulani. Tugas para Satgas PPKS sesuai Permendikbud No. 30 Tahun 2021 Pasal 34 ayat 1 antara lain pencegahan & penanganan kekerasan seksual (edukasi & penanganan laporan), pelayanan dan dukungan korban, penyusunan kebijakan, kerjasama dan koordinasi dengan lembaga terkait seperti kepolisian, lembaga kesehatan dan lembaga hukum.

Baca juga  Buku Wisuda ke- 47 Universitas Sahid

Menandai resminya terbentuk Satgas PPKS dilakukan peluncuran Barcode Pusat Pengaduan Satgas PPKS oleh Rektor USAHID. Dalam sambutannya Rektor USAHID – Dr. Marlinda Irwanti Poernomo, SE.,M.Si menyatakan komitmen USAHID untuk mewujudkan kampus yang aman dari kekerasan seksual sesuai Amanah Permendikbud No. 30 tahun 2021. Apresiasi kepada Lembaga yang mendukung komitmen ini, melalui penandatanganan MOU yang telah dilakukan agar USAHID dapat mengakses sumber daya yang beragam, termasuk pengetahuan psikologi, keahlian hukum dan dukungan masyarakat. Hal ini untuk memperkaya upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Diharapkan seminar PPKS yang diselenggarakan ini bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan kesadaran di kalangan mahasiswa dan masyarakat dengan menjadi agen perubahan sosial, mendukung program edukasi dan kampanye anti kekerasan seksual.

Kehadiran Ka. LLDIKTI Wilayah III – Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si.,M.Sc. dan Menteri Pemberdayaan Anak & Perempuan RI – I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE., M.Si yang diwakili Deputy Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPA RI– Ratna Susianawati, SH., MH juga menjadi bukti dukungan dari pemerintah atas komitmen USAHID menjadi kampus yang aman dari kekerasan seksual. Dukungan lainnya juga diberikan Polda Metro Jaya melalui tayangan video ucapan selamat terbentuknya Satgas PPKS oleh Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya – AKBP Evi Pagari, A.Md., SH dan Ka. Dinas PPAPP DKI Jakarta – Mochamad Miftahulloh Tamary. Peresmian Ruang Satgas PPKS juga dilakukan di acara Seminar, oleh Rektor didampingi Ka. LLDIKTI dan Kementrian PPA RI di saksikan 200 peserta seminar dari siswa SMA, Organisasi Kemahasiswaan USAHID – BEM, HMP dan UKM, para mahasiswa, para Wakil Rektor, Kepala Lembaga dan Dekan Fakultas.

Seminar PPKS yang berlangsung interaktif dan menarik di pandu moderator Yemima – Mahasiswa Fakultas Ilmu komunikasi dan MC Dina Rifia – Mahasiswa Fatepakes (Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Usahid 2022) dan Muammar Ridho – Mahasiswa Fikom. Penyelenggara acara adalah para mahasiswa yang tergabung dalam kelas manajemen event & publisitas sebagai implementasi praktek pembelajaran dari matakuliah yang diampu Dosen Sri Nursanti, S.Sos., M.Si.

Baca juga  FIKOMERDEKAAN Meriahkan HUT RI ke 77

Melihat langkah Universitas Sahid dalam membentuk Pos SAPA (Pos Sahabat Perempuan dan Anak) dan Satgas PPKS (Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual), merupakan langkah nyata untuk membantu menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan ramah. Langkah ini patut diapresiasi sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial. Dalam menghadapi masalah serius ini, kita perlu menyadari bahwa keamanan di kampus bukan hanya tanggung jawab pihak berwenang. Setiap individu dalam kampus memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman. Seminar ini diharapkan tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga memotivasi setiap individu untuk ikut serta dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di kampus.

Universitas Sahid bergerak maju dalam melangkah menuju kampus yang bebas dari kekerasan seksual. Dengan seminar dan pembentukan Satgas PPKS, membuka pintu kesadaran dan aksi bersama. Mari kita dukung langkah ini, bukan hanya sebagai mahasiswa, tetapi sebagai bagian dari komunitas yang peduli dan proaktif dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman untuk semua. Universitas Sahid, melalui langkah-langkah ini, membuktikan bahwa pembelajaran bukan hanya tentang teori di kelas, tetapi juga tentang kehidupan di kampus yang nyaman, aman, dan tanpa rasa takut. ###

Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Muhammad Akbar

Langkah yang baik untuk lingkungan pendidikan, maju terus Universitas Sahid Jakarta.

Scroll to Top