Universitas Sahid Jakarta menyelenggarakan acara orasi ilmiah dan pengukuhan Guru Besar – Prof. Dr. Ir. H. Kholil, M.Kom yang merupakan dosen tetap jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sahid Jakarta (USAHID) dan dosen luar biasa di IPB untuk Program S3 Lingkungan. Acara diselenggarakan di auditorium lantai 8 USAHID Jl. Prof. Supomo, SH no. 84 Tebet Jakarta Selatan, pada Kamis 19 Mei 2016 yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat – Ahmad Heryawan, Gubernur Sumbar – Irwan Prayitno, Wakil Ketua MPR RI – Hidayat Nurwahid, Wakil Komisi III DPR RI – Muzamil Yusuf , Walikota Depok – Idris Samad, Koordinator Kopertis III, Rektor UI, IPB, Trilogi, Gunadarma, para akademisi, aparatur pemerintah, perwakilan perusahaan dan pimpinan Perguruan Tinggi lainnya.
Acara Pengukuhan Guru Besar Universitas Sahid Jakarta diawali laporan Rektor Universitas Sahid Jakarta Prof. Dr. Ir. Rahman Abdullah, MSc. Sambutan disampaikan oleh : Prof. DR. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono (Ketua Pendiri dan Pembina Yayasan Sahid Jaya) dan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc.,Ph.D – Dirjen Sumber Daya IPTEK Kemenristek Dikti RI. Pembacaan SK dan riwayat hidup Prof. Dr. Ir. H. Kholil, M.Kom oleh Wakil Rektor A – Bernard Hasibuan, S.Pd.,MMSI.,Ph.D. Prof. Kholil merupakan Guru Besar ke 6 Universitas Sahid Jakarta.
Prof. Dr. Ir. H. Kholil, M.Kom dalam pidato pengukuhannya menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul Politik dan Etika Ekologi Untuk Mengendalikan Emisi Karbon Guna Menjamin Keberlanjutan Kehidupan di Bumi, lahir di Batang Pekalongan 14 Maret 1963.
Menikah dengan Kusumaning Daru Permani dan dikaruniai tiga anak, Mufida Amalia Azzahrah, SE; Fariha Ulfa Azzahrah; Hafidzah Fauzia Azzahrah.
Prof. Dr. Ir. H. Kholil, M.Kom memperoleh gelar insinyur Teknik Statistika tahun 1988 di Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 1999 kuliah Pascasarjana di Teknik Informatika STIIBI Jakarta (Cumlaude) dan memperoleh gelar Doktor dibidang Sistem Manajemen Lingkungan tahun 2004 dari Institut Pertanian Bogor (Cumlaude).
Mulai meniti karir akademisnya di Fakultas Teknik sebagai Sekretaris Fakultas Non Gelar USAHID tahun 1988 – 1989, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) USAHID tahun 2013.
Tahun 2016 diangkat menjadi Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta dan jabatan fungsional akademis Guru Besar/Profesor di bidang Teknik Lingkungan, diperoleh pada tahun 2015 dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI.
Sebagai praktisi, pada tahun 2006 – 2008 Prof. Kholil diangkat menjadi Staf ahli Komisi VI FPKS DPR – RI, tahun 2010 menjadi Direktur Eksekutif PT. Khoprindo Prada Dinamika, lalu menjadi Sekretaris Majlis Pakar CPR-I (Center for Policy Reform-Indonesia pada tahun 2010 – 2013, Direktur PT. Pandawa Sahid tahun 2013, menjadi Ketua Lembaga Kajian Pembangunan Daerah (LKPD) pada tahun 2008 – 2014, sebagai Direktur Eksekutif Research Centre for System and Development (RCSD) pada 2008 – 2013, sejak tahun 2013 menjabat sebagai Vice Director Center for System dan Pembina Center For Social Studies and Sustainable Development (CS3D), tahun 2012 diangkat menjadi Komisaris Utama PT. Hijau Sejahtera Indonesia kemudian tahun 2016 menjadi Ketua Skema Lembaga Sertifikasi Profesi FIT.
Mulai tahun 2005 hingga 2015, selain memberi kuliah Prof. Kholil telah mengerjakan proyek-proyek penelitian dan konsultasi lebih dari 100 proyek, yang dibiayai oleh Pemerintah, BUMN, Swasta, dan Lembaga-Lembaga Internasional seperti: Medco Energi, Kementerian Ristek, Kementrian Pertanian, Kementrian Perindustrian, World Bank, dll. Prof. Kholil juga aktif memberikan pelatihan bagi para peneliti dan eksekutif dari perusahaan-perusahaan besar, seperti PT. Chevron Riau dan Dumai, LIPI, Bappeda & berbagai Kementerian. Prof. Kholil juga menerbitkan banyak publikasi ilmiah baik buku, jurnal nasional maupun internasional, salah satunya adalah Institutional Model Areas Management of Sustainable Shrimp Farming in the Gulf Coast of Banten, Indonesia. Research Journal of Agricultural and Environmental Management. Vol 1 Mei 2016. International Conference terakhir yang diikuti yaitu: Busines Opportunity Forum (FOB) Asian Development Bank (ADB), di Manila pada 16-18 Maret 2016.
Dalam pidato pengukuhannya Prof. Dr. Ir. H. Kholil, M.Kom menyampaikan bahwa dalam 50 tahun terakhir kerusakan lingkungan terus meningkat justru akibat perkembangan teknologi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Paling tidak ada 10 masalah lingkungan yang sangat mengkhawatirkan : (1) global warming; (2) polusi (3) pertumbuhan penduduk yang sangat cepat; (4) pembuangan sampah, (5) deforestasi, (6) cadangan sumberdaya alam yang semakin berkurang; (7) kerusakaan lapisan ozon; (8) kelangkaan air bersih, (9) punahnya sebagian biodiversity dan (10) hujan asam. Pemanasan global (global warming) merupakan isu yang paling mengkhawatirkan, dan salah satu faktor yang mendorong kenaikan panas bumi adalah emisi karbon hasil pembakaran bahan bakar fosil. Kegagalan upaya penurunan emisi karbon karena paradigma yang digunakan dalam pemanfaatan sumberdaya alam untuk membangun ekonomi bangsa adalah antroposentris, yang melahirkan “human greed” yakni keserakahan yang tidak ada habisnya, disamping itu juga melahirkan “neolib environmental governance” dengan “market based instruments” sebagai indikatornya.
Suhu bumi diperkirakan akan terus meningkat jika tidak ada upaya konkrit. Bila suhu bumi meningkat sampai diatas 6oC pada akhir abad 21, maka es di kutub utara dan selatan akan mencair semuanya dan air laut diperkirakan akan meningkat 100-150 meter, seluruh karbon yang tersimpan di laut dan tanah akan dilepas, sehingga udara akan penuh karbon dan metana yang mengakibatkan seluruh mahluk hidup akan punah.
Untuk menjamin kehidupan dibumi yang berkelanjutan, maka perlu perubahan paradigma yang mendasar, dan memasukkan politik dan etika ekologi sebagai basis dalam pemanfaatan sumberdaya alam. Ada beberapa strategi dasar yang harus dilakukan : (1) menggunakan teknologi bersih.
(2) Mengembangkan energi terbarukan (renewable energy), dari potensi sumberdaya yang ada seperti : angin, air, sinar mata hari, biomas, biogas, gelombang laut dan panas bumi.
(3) Mengurangi berpergian menggunakan kendaraan pribadi (4) Efisien menggunakan listrik atau mematikan lampu jika tidak digunakan, (5) Sangat hati-hati memanfaatkan sumberdaya alam. Sehingga pada akhirnya akan tercipta sustainable livelihood yakni penghidupan harmonis yang berkelanjutan.
Pengukuhan Guru Besar Universitas Sahid Jakarta merupakan keberhasilan yang bukan saja kebanggaan diri tetapi juga kebanggaan Universitas Sahid Jakarta. USAHID telah membuktikan diri mampu berkembang menjadi lembaga Perguruan Tinggi Swasta berkualitas yang dapat diterima masyarakat dan dunia pendidikan di Indonesia. Prestasi yang diraih Prof. Kholil seperti Penghargaan dari Program Pascasarjana IPB tahun 2003 untuk perolehan IP 4.0; Pendidikan Pratama dari Ketua Umum Yayasan Pendidikan Sahid Jaya tahun 2007 dan Peneliti sosial terbaik di Kota Depok dari Walikota Depok tahun 2011 patut disyukuri untuk memotivasi civitas akademika USAHID lainnya untuk lebih maju, guna meningkatkan kualitas pendidikan USAHID ke depan menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul dan berwawasan internasional.