Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dilaksanakan kembali oleh Universitas Sahid Jakarta (USAHID). Kegiatan dilaksanakan tim PKM USAHID dengan memberikan edukasi sanitasi berupa Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik, dan strategi peningkatan omzet melalui digital marketing kepada penjual cilok, beserta pemberian bantuan alat produksi cilok.
Program PKM ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2022. Dengan tim pelaksana yaitu Shanti Pujilestari sebagai ketua tim (dosen program studi Teknologi Pangan); Ekaterina Setyawati (dosen program studi Teknik Industri) dan Chendi Liana (dosen program studi Ilmu Komunikasi). Program PKM juga melibatkan mahasiswa program studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan yaitu Julya Untari dan Cindy Octaviana, beserta dua mahasiswa lainnya dari program studi Teknik Industri Fakultas Teknik, yaitu Alwi Fikri dan Galih Pramana Putra.
PKM yang bertajuk “Edukasi Sanitasi Masa Covid-19 dan Digital Marketing USAHID untuk Usaha Cilok Jepret Anak Jalanan Kota Bekasi” ini berlangsung di Jalan Pusdiklat Raya Gang Masjid An-Nur No.55 RT 002/RW 007 Kelurahan Harapan Mulya Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi, dengan peserta anak-anak jalanan penjual cilok di wilayah Bekasi binaan dari Yayasan Cahaya Anak Negeri yang dikoordinir oleh Bapak Andi Suhandi. Anak-anak jalanan berwirausaha dengan menjual cilok untuk bias mendapatkan biaya sekolah dan bahkan membantu ekonomi keluarganya. Pandemi covid membuat anak-anak jalanan penjual cilok berjualan lebih keras lagi agar omset penjualan lebih meningkat. Kendala yang dirasakan oleh anak-anak jalanan adalah pada produksi, distribusi, baik tentang produktivitas, sanitasi, dan juga dalam hal pemasaran serta penjualan cilok. Hal tersebutlah yang mendorong tim PKM USAHID untuk memberikan dukungan dengan melakukan edukasi, pelatihan serta pendampingan dalam hal Sanitasi berupa Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik di masa pandemi agar produk cilok terjamin kebersihan serta kesehatannya, dan juga mengenai pengelolaan dan strategi penjualan melalui digital marketing, dengan harapan dapat membantu meningkatkanomset penjualan cilok.
Ketua Pelaksana PKM Shanti Pujilestari menjelaskan rangkaian kegiatan PKM bahwa sejumlah tim mendatangi langsung rumah produksi Cilok Jepret Astronot. Waktu pelaksanaan dilakukan beberapa kali diantaranya edukasi dan pendampingan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik, dilanjut dengan sosialisasi pedoman produksi dan distribusi pangan olahan di masa pandemi Covid-19 serta cara cuci tangan yang baik yang dilaksanakan pada 29 Juli dan 5 Agustus 2022, Kemudian pada 16 dan 23 September 2022 dilakukan kegiatan pengenalan awal digital marketing dengan memberikan materi pengenalan dasar digital marketing mengenai strategi mengelola media social untuk usaha, membuat foto dan video promosi dan juga penggunaan media social serta market place untuk meningkatkan penjualan cilok jepret. Selain itu, Tim PKM memberikan bantuan berupa mesin pembuatan cilok yaitu alat penggiling adonan dan pencetak cilok. Instalasi dan pelatihan alat penggiling dan pencetak cilok telah dilakukan dan dievaluasi efektifitasnya.
Diakhir kegiatan dilaksanakan kembali refleksi dari seluruh kegiatan yang diikuti oleh tim inti Cilok Jepret Astronot dan tim PKM USAHID pada tanggal 26 November 2022. Ketua Tim Shanti Pujilestari menyatakan“hasil-hasil kegiatan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Diharapkan apa yang sudah dilakukan dapat terus ditingkatkan oleh semua tim Cilok Jepret Astronot Anak Jalanan Kota Bekasi”.
Hasil dari keseluruhan kegiatan PKM disampaikan juga oleh Andi Suhandi (Koordinator Yayasan Cahaya Anak Negeri), bahwa pihaknya menyampaikan terimakasih kepada tim PKM USAHID yang telah memberikan ilmu serta bantuan. Sebelumnya produksi yang dilakukan secara manual menghasilkan 2000 cilok per hari. Dengan adanya mesin pembuat cilok yang diberikan oleh tim PKM USAHID ini, hasil pembuatan cilok dapat lebih banyak lagi dan efektif proses produksinya serta lebih terjamin kebersihan dan juga kesehatannya. Para peserta yaitu anak-anak jalanan penjual cilok juga menyampaikan manfaat dari pelatihan digital marketing yang memberikan banyak wawasan serta pengetahuan mengenai strategi penjualan lewat digital marketing agar omset semakin meningkat walaupun dimasa pandemic seperti saat ini. “Omzet kami terbatas karena pembuatannya masih manual, sehingga diharapkan kami bisa membuat lebih banyak cilok dengan mesin baru ini,” tuturnya. Dengan meningkatnya produk, diharapkan dapat meningkatkan omzet”.
Andi Suhandi (Koordinator Yayasan Cahaya Anak Negeri) juga merasakan puas dengan apa yang dilakukan oleh Tim PKM USAHID dan menyatakan telah terjadi percepatan waktu produksi yang signifikan, serta siap meneruskan usaha yang telah dilakukan oleh tim PKM USAHID, demi kemajuan cilok jepret anak jalanan Kota Bekasi.
Dengan melihat Anak Jalanan sangat antusias dalam mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan ini, tim PKM optimis kegiatan PKM dapat memberikan manfaat banyak dan harapan agar usaha cilok jepret anak jalanan ini bisa menjadi lebih baik lagi dengan standard sanitasi dan penjualan cilok jepret bisa lebih meningkat.
Keren semoga bermanfaat buat anak jalanan biar mereka berdikari.
Semoga bermanfaat buat anak jalanan di Bekasi. Keren banget ini…