Universitas Sahid kembali menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat melalui peluncuran Program Rumah Gizi Sehat (PROGES) di RW 06, Kelurahan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Program yang diinisiasi oleh tim dosen yang diketuai oleh Almira Nuraelah, S.Gz., M.Si. dengan anggota Laila Febrina ST., M.Si., dan Wardina Humayrah, S.Gz., M.Si. dari Program Studi Gizi, Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan serta Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik. PROGES berfokus pada upaya menurunkan angka stunting dan kekurangan gizi pada balita. Program ini menjadi bagian dari implementasi Tridarma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat yang berkelanjutan dengan tujuan utama meningkatkan kualitas hidup warga di daerah tersebut.
Kegiatan pertama dari PROGES adalah Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung pada 12 Agustus 2024 menghasilkan berbagai kesepakatan terkait mekanisme pengumpulan dan distribusi bahan pangan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pengumpulan bahan pangan akan dilakukan rutin setiap bulan sebelum jadwal Posyandu di lokasi Posyandu RT 01 dan RT 07. FGD ini juga membahas pilihan distribusi PMT, dengan beberapa RT memilih menerima PMT dalam bentuk matang, sementara lainnya memilih bahan pangan PMT bentuk mentah.
Salah satu pilar utama dari PROGES adalah pelatihan untuk pengelolaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita. Pelatihan ini bertujuan memberikan perangkat RT/RW dan kader pengetahuan mendalam mengenai sistem pengelolaan PMT yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Melalui pelatihan ini, diharapkan balita yang berisiko stunting dan gizi kurang dapat menerima asupan gizi yang tepat secara berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan status gizi untuk mendukung pertumbuhan optimal.
Selain pelatihan, PROGES juga mencakup kegiatan praktek pembuatan menu PMT berprinsip gizi seimbang dengan memanfaatkan bahan pangan lokal. Kegiatan ini dirancang untuk memberdayakan ibu-ibu kader dan balita dalam menyusun dan menyiapkan makanan bergizi bagi balita mereka. Hasil dari praktek ini kemudian didistribusikan kepada keluarga balita yang membutuhkan, terutama yang tergolong pra-sejahtera, sekaligus memperkenalkan konsep gizi seimbang yang lebih mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya berfokus pada gizi, PROGES juga mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui praktek pembuatan sabun cuci tangan berbahan dasar eco-enzyme dari limbah dapur rumah tangga. Sabun ini selain mendukung kesehatan juga merupakan solusi ramah lingkungan untuk pengelolaan limbah rumah tangga. Kegiatan ini melibatkan warga untuk membuat sabun sendiri yang nantinya akan dibagikan kepada keluarga balita, ibu hamil, dan lansia prasejahtera.
Program ini juga mengadopsi pendekatan door-to-door untuk meningkatkan partisipasi warga sebagai donatur. Ketua RW bersama perangkat RT berperan aktif mengajak warga untuk turut serta, terutama melalui pendekatan personal. Universitas Sahid melalui dosen dan mahasiswa yang terlibat juga berkomitmen untuk mendukung dan memperluas jangkauan program ini, termasuk mendekati donatur potensial untuk memastikan keberlanjutan program.
Dengan peluncuran PROGES, Universitas Sahid berharap dapat menciptakan model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi angka stunting, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya penyelenggaraan PMT yang berkelanjutan, berbasis gizi seimbang, dan berbasis sumber daya lokal serta perilaku hidup sehat masyarakat Depok, Jawa Barat.