Universitas Sahid Jakarta melaksanakan Pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak pada, 9 Desember 2021 di Lobby Universitas Sahid Jakarta. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu kekerasan gender di lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat kampus, khususnya di sekitar Universitas Sahid, diikuti oleh 16 peserta.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan sejak 25 Nov 2021 bertepatan dengan Hari Guru Nasional, dan di akhiri 10 Desember 2021 bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Internasional.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi DKI Jakarta, Feri Farhati Anies Baswedan, pada kesempatan itu mengajak kepada seluruh pihak untuk memanfaatkan momentum ini untuk menyuarakan, mengedukasi, dan meneruskan informasi terkait pencegahan dan penanganan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menegaskan bahwa semua berhak untuk aman. Kerja sama dengan banyak pihak sangat dibutuhkan dalam memastikan DKI Jakarta kota yang layak anak dan ramah terhadap perempuan. Upaya perwujudan kota layak anak dan ramah perempuan tidak menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga saja, tapi juga melibatkan peran seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa.
Rektor Univ. Sahid, Prof. Dr. Ir. Kholil, M.Kom, IPU mengatakan, “Duta yang terpilih dan juga sebagai kampus pelopor bisa melahirkan duta-duta Usahid yang bisa membangun sinergi antara masyarakat dengan kampus dalam rangka mendukung anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan juga duta-duta tersebut bisa memberikan edukasi dan sosialisasi baik kepada lingkungan Usahid maupun di luar kampus, sehingga kampanye yang digagas Pemprov DKI ini bisa sukses berjalan dengan baik.
Lebih lanjut dikatakan, program ini bisa dilaksanakan seluruh Perguruan Tinggi (PT) khususnya yang sudah kerjasama dengan Pemprov DKI, dan juga diharapkan Dikti bisa memprogramkan semua Perguruan Tinggi punya program yang mendukung anti kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga ini akan menjadi gerakan Nasional.
Di saat yang sama, Hendry Novtrizal, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas PPAPP DKI Jakarta menjelaskan bahwa, “DKI cukup tinggi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, tiga tahun ini kita libatkan semua stakeholder mulai dinas pendidikan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perangkat daerah dan masyarakat untuk terus memviralkan upaya-upaya secara bersama-sama menggaungkan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan kita lihat bersama Usahid melakukan terobosan dan gerakan dengan pemilihan duta anti Kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pos Sahabat Perempuan dan anak yang akan menjadi wadah, yang selama ini korban takut bicara dan melapor sehingga kami membentuk Pos Sapa, sarana untuk masyarakat tidak takut dan berani melapor.”
Dukungan Universitas Sahid Jakarta, diwujudkan dalam beberapa rangkaian acara diantaranya yaitu penyelenggaraan webinar pada 30 November 2021, lomba tiktok, podcast dan pemilihan duta mahasiswa anti kekerasan pada perempuan & anak. Proses pemilihannya berlangsung sejak 25 November lalu.
Melalui kegiatan-kegiatan ini, Universitas Sahid berkomitmen untuk mendukung kampanye ini sebagai edukasi bagi seluruh wanita terpelajar untuk berperan serta dalam menurunkan kasus kekerasan seksual di ranah privat dan komunitas yang tercatat menembus 49.643 kasus sepanjang tahun 2011 hingga 2020 menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan. Komnas Perempuan juga melaporkan jumlah kekerasan berbasis gender siber (KGBS) mencapai 510 kasus pada 2020 atau naik 304% dibanding tahun sebelumnya.
Pada puncak acara pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Universitas Sahid, terpilih sebagai Duta, Andi Anggreni dan Malika Hasa Aulia sebagai runner up, masing-masing mendapatkan piagam penghargaan, hadiah uang tunai dan trophy. Kedua Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Usahid ini akan melaksanakan masa bakti selama 1 tahun melalui SK Rektor Universitas Sahid Jakarta dan memiliki kewajiban untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan DPAPP DKI Jakarta, Pusat Studi Gender (PSG) dan POS SAPA.
USAHID, responsif dan concern terhadap isi kekerasan di lingkungan kampus USAHID dan membuat catatan aktivitas terlibat dalam setiap kegiatan/acara anti kekerasan didalam PSG dan POS SAPA USAHID dan atau DPPAPP DKI Jakarta.