Dr. Ir. Maya Dewi Dyah Maharani, M AP (Dosen Program Studi Teknik Lingkungan), Dr. Tatan Sukwika, M.Si (Dosen Program Studi Teknik Lingkungan), dan Dr. Julfi Restu Amelia, S.T.P., M.Si. (Dosen Program Studi Teknologi Pangan) beserta mahasiswa dari Teknik Lingkungan dan Teknologi Pangan (Muhammad Alif Reza dan Nurani Rizkiati Rachmani) melakukan kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada Jum’at, 9 Desember 2022 dengan judul “Edukasi Pemanfaatan Maggot Sebagai Kompos dan Pakan Ikan Ramah Lingkungan Mendukung Pengembangan Pangan Darurat” di salah satu lokasi terdampak gempa di Desa Wangun Jaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempa Cianjur yang terjadi pada Tanggal 21 November 2022 mengakibatkan terhambatnya logistik sarana produksi pertanian dan peternakan seperti pupuk, bibit, serta logistik hasil pertanian mitra, akibat terganggunya aksesibilitas jalur distribusi dari desa ke kota maupun sebaliknya. Selain itu, pasokan pangan darurat siap santap juga terhambat.
Oleh karena itu, tim PKM Universitas Sahid melakukan kegiatan pengabdian terkait hal tersebut. Fokus kegiatan PKM adalah membangkitkan semangat masyarakat, khususnya kelompok tani, pasca gempa untuk tetap bisa menjalankan aktivitas pertanian dan pengolahan hasil pertanian dengan pendekatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang bisa diproduksi mandiri.
Narasumber kegiatan yakni Offan S Maulana dan M. Yusup Saputra dari Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur dan Robert Hasibuan (Pelaku Ternak Ulat Jerman, Bogor). Kegiatan PKM juga diisi dengan sesi sharing oleh Dr. Maya Dewi Dyah Maharani, Dr. Tatan Sukwika, dan Dr. Julfi Restu Amelia, dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.
Materi yang disampaikan meliputi produksi dan pemanfaatan maggot sebagai sumber kompos dan alternatif pakan ikan. Penggunaan maggot dalam pengelolaan sampah organik dan alternatif pakan ikan akan menjadi salah satu faktor dalam peningkatan nilai ekonomi bagi masyarakat pasca gempa.
Selain itu juga disampaikan pemanfaatan ikan sebagai alternatif produk olahan pangan darurat. Pangan darurat dapat didefinisikan sebagai produk pangan olahan yang dirancang khusus untuk dikonsumsi pada situasi ketika terjadi bencana.
Pangan darurat dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu produk pangan yang dirancang untuk kondisi dimana air bersih dan bahan bakar untuk memasak masih tersedia, dan produk pangan yang dirancang untuk menghadapi situasi dimana air bersih tidak tersedia dan tidak bisa memasak.
Pangan darurat untuk korban bencana, terutama yang bersifat siap santap karena kondisi tidak memungkinkan untuk memasak, sampai saat ini belum banyak dikembangkan di Indonesia. Agar dapat berfungsi sebagai stok pangan darurat, maka produk pangan darurat harus memiliki umur simpan yang panjang jika disimpan di suhu ruang.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu produk yang potensial dikembangkan adalah produk pangan olahan kering seperti ikan asap dan abon ikan. Ikan asap dan abon ikan dapat mudah dikonsumsi walaupun berada pada kondisi air bersih tidak tersedia dan tidak bisa memasak. Kedua bahan tersebut juga memiliki daya simpan yang cukup lama dan kaya akan nutrisi karena mengandung protein tinggi, sehingga produk berbasis ikan tersebut dapat digunakan sebagai alternatif produk pangan darurat bencana sekaligus menanggulangi rawan gizi pada masa penanggulangan bencana, sehingga pada masa yang akan datang Desa Wangun Jaya diharapkan dapat menjadi kawasan tangguh bencana.
Kegiatan diakhiri dengan Post-test dan penyerahan set sarana produksi pertanian (Maggot, pakan, produk olahan pangan darurat, dan sebagainya) oleh ketua tim PKM Dr. Maya Dewi Dyah Maharani kepada mitra Dedi Sutiadi/Ketua Kelompok Sari Tani Desa Wangun Jaya.
Kegiatan PKM yang telah dilaksanakan terselenggara dalam rangka Bantuan Pendanaan Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan & Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.