Jakarta – Tim dosen Universitas Sahid dari Program Studi Gizi dan Teknik Industri berhasil melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai Hibah DPPM Kemendiktisaintek 2025 di RPTRA Rasamala, Menteng Dalam, Tebet. Program bertajuk “Gerakan PKK Tanam Pangan Unggul Melalui Kebun Sehat Berbasis Masyarakat (Tumbuh Bersama) untuk Zero Stunting” ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi terakreditasi Unggul dalam mendorong ketahanan pangan keluarga dan pencegahan stunting.
Kolaborasi Lintas Prodi untuk Solusi Stunting
Tim yang dipimpin oleh Megah Stefani, S.Gz., M.Si (Prodi Gizi), Bunga Cahyaputri, STP., MT (Prodi Teknik Industri), dan Wardina Humayrah, S.Gz., M.Si (Prodi Gizi), bersama mahasiswa dari kedua program studi, berhasil mengintegrasikan keahlian gizi dan teknik industri dalam menciptakan solusi inovatif untuk permasalahan stunting.
“Program ini merupakan wujud nyata implementasi keilmuan multidisiplin. Prodi Gizi memberikan expertise nutrisi, sementara Prodi Teknik Industri mengoptimalkan proses produksi dan pengolahan pangan lokal. Sebagai bagian dari universitas terakreditasi Unggul, kami memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan program-program yang berdampak nyata bagi masyarakat,” jelas Megah Stefani, S.Gz., M.Si, ketua tim pelaksana.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Komprehensif
Program “Tumbuh Bersama” dirancang dengan pendekatan holistik yang mencakup:
1. Praktik Kebun Gizi
Ibu-ibu kader PKK dan staf RPTRA Rasamala dilatih teknik urban farming untuk menanam sayuran dan buah-buahan di lahan terbatas. Peserta juga diajarkan membuat pupuk organik mandiri untuk mendukung keberlanjutan program.
2. Inovasi Tepung Kelor Bergizi Tinggi
Pelatihan pengolahan daun kelor menjadi tepung bernilai tambah menjadi highlight program. Kelor dipilih karena kandungan gizinya yang luar biasa – mengandung vitamin A, C, kalsium, dan protein yang sangat dibutuhkan untuk pencegahan stunting.
3. Lomba Kreasi Menu PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
Untuk mendorong kreativitas dan aplikasi langsung, tim menggelar lomba pembuatan menu PMT berbasis tepung kelor. Kompetisi ini menghasilkan berbagai inovasi makanan bergizi yang mudah dibuat dan disukai anak-anak.
Dampak Nyata untuk Masyarakat
Bunga Cahyaputri, STP., MT menekankan pentingnya keberlanjutan program. “Kami tidak hanya memberikan pelatihan sesaat, tetapi memastikan masyarakat memiliki keterampilan yang dapat diterapkan jangka panjang. Teknik pengolahan yang kami ajarkan dirancang sederhana namun efektif, sehingga mudah direplikasi. Standar kualitas yang kami terapkan sesuai dengan status Akreditasi Unggul Universitas Sahid,” ujarnya.
Wardina Humayrah, S.Gz., M.Si menambahkan, “Respons peserta sangat antusias. Mereka tidak hanya belajar teori gizi, tetapi langsung praktik membuat produk pangan bergizi dari bahan lokal yang mudah didapat. Ini membuktikan bahwa program dari perguruan tinggi *terakreditasi Unggul* seperti Usahid dapat diterima dan diimplementasikan dengan baik oleh masyarakat.”
Program ini sejalan dengan komitmen pemerintah menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024 dan mencapai Zero Stunting untuk Generasi Emas 2045. *Universitas Sahid sebagai perguruan tinggi terakreditasi Unggul* membuktikan perannya sebagai motor penggerak perubahan sosial melalui tri dharma perguruan tinggi.
“Hibah DPPM Kemendiktisaintek yang kami terima adalah amanah untuk berkontribusi nyata. Kepercayaan ini juga merupakan pengakuan terhadap kualitas *Universitas Sahid yang terakreditasi Unggul*. Kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, PKK, RPTRA, dan masyarakat membuktikan bahwa edukasi gizi bisa menjadi gerakan masif jika dilakukan bersama-sama,” tegas Megah Stefani.
Keberhasilan program “Tumbuh Bersama” membuka peluang replikasi di wilayah lain. Tim Universitas Sahid berencana mengembangkan modul pelatihan yang dapat digunakan secara luas, serta melakukan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan kemandirian masyarakat dalam menyediakan pangan sehat bergizi.
“Dengan dukungan status Akreditasi Unggul, kami berharap program ini menjadi model yang dapat diadopsi RPTRA lain di Jakarta, bahkan se-Indonesia. Dengan gerakan bersama, kita bisa wujudkan Generasi Emas 2045 tanpa stunting, dimulai dari rumah dan komunitas,” tutup Wardina Humayrah.
Universitas Sahid mengajak seluruh elemen masyarakat, institusi pendidikan, dan pemerintah untuk bersinergi dalam program pencegahan stunting. Sebagai perguruan tinggi terakreditasi Unggul, Usahid siap menjadi mitra strategis dalam mengembangkan program-program berbasis masyarakat seperti “Tumbuh Bersama”, sehingga Indonesia dapat mencapai target ambisius Zero Stunting dengan lebih cepat dan berkelanjutan.
—
Tentang Universitas Sahid
Universitas Sahid adalah perguruan tinggi terakreditasi Unggul yang konsisten menjalankan tri dharma perguruan tinggi dengan fokus pada pendidikan berkualitas, penelitian inovatif, dan pengabdian masyarakat yang berdampak nyata. Status Akreditasi Unggul menjadi landasan Usahid dalam menghasilkan program-program unggulan untuk kemajuan bangsa.


